Mundhakir menjelaskan bahwa sekitar 30 MW daya akan disuplai dari sumber-sumber energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). “Ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk mendukung pelaksanaan event nasional yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sumber-sumber energi terbarukan yang akan digunakan meliputi PLTS Cot Abeuk, PLTM Tuah Sabena, PLTM Krueng Isep, PLTM Nengar, PLTM Marpunge, PLTS Lasikin, PLTM Lawe Sikap, dan PLTM Waih Selah. PLN telah menyiapkan infrastruktur yang memadai dan langkah antisipasi untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil selama acara berlangsung.
“Untuk menghindari gangguan, kami telah menyiapkan sistem cadangan dan jaringan distribusi yang telah diperkuat. Kami juga melakukan koordinasi intensif dengan panitia PON dan pemerintah daerah,” tambah Mundhakir. Ia berharap pencapaian ini akan menjadikan PON XXI sebagai pionir dalam penggunaan energi bersih di Indonesia dan mendorong percepatan transisi energi di masa depan.
Selain itu, PLN Aceh juga merencanakan penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT sebesar 585,5 MW pada PLTA Peusangan dan PLTA Kombih 3 dalam periode 2024-2028. Ini akan memperkuat kontribusi EBT dalam bauran energi nasional, terutama di wilayah Aceh.
PON XXI Aceh-Sumut 2024 akan digelar dari 9 hingga 20 September 2024, menampilkan sebanyak 65 cabang olahraga.