portalbenuaetam.com – TENGGARONG – Dalam upayanya untuk menjadikan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar meluncurkan program Sekolah Ramah Anak (SRA). Program ini bertujuan untuk memastikan lingkungan sekolah yang mendukung prestasi akademik sekaligus memberikan perlindungan maksimal dan memenuhi hak-hak anak.
Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, mengungkapkan bahwa program ini akan diimplementasikan di seluruh jenjang pendidikan di Kukar, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). “Inisiatif ini diharapkan dapat menjangkau seluruh jenjang pendidikan di Kukar,” ujarnya saat dihubungi oleh Korankaltim.com pada Rabu (11/9/2024).
Program SRA dirancang untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya memfokuskan pada prestasi akademik, tetapi juga pada perlindungan anak dan pemenuhan hak-hak mereka dalam proses pendidikan. “Program ini bertujuan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya dalam pendidikan, termasuk perlindungan dan pemenuhan hak-hak lainnya,” jelas Hero.
Pemkab Kukar berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung pemenuhan hak-hak anak melalui inisiatif ini. Hero berharap seluruh sekolah, dari PAUD hingga SMA, dapat menyatakan diri sebagai Sekolah Ramah Anak sebagai bagian dari komitmen bersama untuk masa depan anak-anak di Kukar.
Pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pelatihan bagi para guru mengenai indikator-indikator SRA yang mencakup berbagai aspek perlindungan anak di sekolah. “Setelah sekolah dinyatakan sebagai Sekolah Ramah Anak, akan ada pelatihan lanjutan mengenai konvensi hak-hak anak,” ujar Hero.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mempersiapkan tumbuh kembang anak-anak. Edi menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga melibatkan peran aktif orangtua. “Orangtua harus terlibat dalam pembentukan pola pendidikan anak, termasuk pola makan dan perhatian khusus dalam keseharian mereka,” terang Edi.
Bupati juga menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah dan orangtua dalam menghadapi tantangan di era perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat. “Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi dengan orang tua sangat penting untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak,” pungkas Edi.