Ananda Emira Moeis: Pemberdayaan Perempuan Disabilitas merupakan Kunci Pembangunan Inklusif di Kaltim

portalbenuaetam.com – Ananda Emira Moeis, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, menekankan urgensi pemberdayaan perempuan disabilitas dalam upaya pembangunan daerah. Ia berpendapat bahwa perempuan disabilitas harus diberdayakan secara aktif, bukan sekadar dilihat sebagai penerima manfaat dari kebijakan yang ada.

Sebagai anggota PDI Perjuangan, Ananda menggarisbawahi pentingnya kolaborasi yang berfokus pada peningkatan akses serta keterlibatan perempuan disabilitas dalam berbagai sektor, baik sosial, ekonomi, maupun politik. “Tantangan yang dihadapi perempuan disabilitas di Kaltim sangat nyata, khususnya terkait pendidikan, layanan kesehatan, dan kesempatan kerja. Meskipun pemerintah telah meluncurkan sejumlah program, partisipasi mereka dalam pembangunan masih jauh dari maksimal,” ujarnya setelah pelantikannya.

Ananda mengingatkan bahwa perempuan disabilitas berhak mendapatkan akses dan kesempatan yang setara untuk berkembang. Ia juga menekankan perlunya pendekatan kebijakan yang tidak hanya bersifat top-down, tetapi juga melibatkan dialog dengan kelompok disabilitas agar kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran.

“Memahami kebutuhan mereka secara langsung adalah langkah penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan relevan dan berkelanjutan,” jelasnya. Ananda mendorong pemerintah untuk memberikan ruang bagi perempuan disabilitas untuk menyuarakan aspirasinya, karena kebijakan yang baik harus lahir dari pemahaman yang mendalam, bukan asumsi sepihak.

Lebih jauh, Ananda menyoroti potensi perempuan disabilitas di bidang ekonomi. Ia mengusulkan pentingnya pendidikan vokasional dan pelatihan keterampilan agar mereka dapat meraih kemandirian ekonomi. “Akses ke bidang kreatif, teknologi, dan kewirausahaan akan membantu mereka mencapai masa depan yang lebih mandiri dan kompetitif,” ungkapnya.

Politisi PDIP yang terpilih dari Daerah Pemilihan Samarinda dengan 14.903 suara ini percaya bahwa dengan program pelatihan yang tepat dan pendampingan berkelanjutan, perempuan disabilitas bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah. “Mereka tidak hanya memerlukan bantuan, tetapi juga peluang untuk mengembangkan diri,” tegas Ananda.

Dengan semangat ini, Ananda menyerukan agar pembangunan inklusif menjadi fondasi untuk masa depan Kalimantan Timur. Ia optimis bahwa dengan dukungan yang tepat, perempuan disabilitas dapat menjadi agen perubahan dan berkontribusi secara luas untuk kesejahteraan masyarakat. (adv)

– Arif Pratama

Array

Berita Terkait