portalbenuaetam.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait rendahnya partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 di Kaltim. Menurut data dari KPU, tingkat golput tercatat sebesar 42,85 persen atau sekitar satu juta pemilih yang tidak menggunakan hak pilih mereka.
Andi Satya menilai bahwa rendahnya tingkat partisipasi ini disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah jadwal Pilkada yang terlalu berdekatan dengan Pemilu dan Pileg. “Pemilu dan Pilkada yang digelar berdekatan menyebabkan masyarakat merasa kelelahan secara psikologis dan emosional. Mereka jadi enggan berpartisipasi lagi,” ujar Andi Satya melalui pesan seluler, Jumat (29/11/2024).
Selain itu, Andi Satya juga menyoroti ketidakpuasan masyarakat terhadap calon pemimpin yang tersedia, serta kurangnya kesadaran politik di kalangan warga. Ia menegaskan bahwa banyak yang belum menyadari bahwa keputusan yang dihasilkan dari Pilkada memiliki dampak langsung terhadap kehidupan mereka, seperti harga barang kebutuhan pokok, pendidikan, dan pelayanan publik.
“Pemimpin yang terpilih akan menentukan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Ini harus dipahami oleh masyarakat,” kata Andi. Untuk itu, Andi Satya mendukung perlunya pendidikan politik yang lebih intensif, terutama untuk generasi muda, agar mereka lebih memahami pentingnya partisipasi dalam demokrasi.
Ke depan, ia juga berharap agar lebih banyak calon pemimpin yang kompeten dan sesuai dengan aspirasi masyarakat, sehingga tingkat golput dapat ditekan dan kualitas demokrasi di Kaltim semakin baik. (adv)
– Arif Pratama
