PortalBenuaEtam.com – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) berencana memanggil manajemen PT Perkebunan Jaya Bersama (PBJ) menyusul laporan terkait potensi ancaman terhadap program pengembangbiakan kerbau rawa di wilayah tersebut. Kehadiran kebun sawit di area tersebut diduga berpotensi mengganggu upaya konservasi dan pemuliaan hewan endemik tersebut.
Pengembangbiakan kerbau rawa, yang menjadi fokus program konservasi di Kaltim, telah menunjukkan tanda-tanda keberhasilan yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, laporan dari para ahli lingkungan dan aktivis konservasi menunjukkan bahwa ekspansi perkebunan kelapa sawit di wilayah sekitar dapat mengancam keberlanjutan dari upaya tersebut.
Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Bambang Susilo, menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi dampak negatif dari kebun sawit terhadap lingkungan dan upaya konservasi. “Kami harus memastikan bahwa pengembangan industri sawit tidak bertentangan dengan tujuan konservasi kita. Kami akan memanggil manajemen PT PBJ untuk mendengar pandangan mereka dan mencari solusi bersama,” ujar Bambang.
Selain mengundang manajemen PT PBJ, Komisi I DPRD Kaltim juga berencana untuk menggelar pertemuan dengan para ahli lingkungan dan organisasi konservasi guna mendapatkan wawasan lebih mendalam terkait potensi dampak dari keberadaan kebun sawit di wilayah tersebut.
Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Kaltim, Maya Wijaya, menyambut baik langkah yang diambil oleh Komisi I DPRD Kaltim. “Konservasi kerbau rawa adalah prioritas utama bagi wilayah ini. Kita harus memastikan bahwa aktivitas manusia, termasuk perkebunan sawit, tidak menghambat upaya kita untuk melestarikan spesies ini,” ujar Maya.
Pertemuan antara Komisi I DPRD Kaltim, manajemen PT PBJ, dan para ahli lingkungan direncanakan akan dilaksanakan dalam beberapa minggu mendatang. Diharapkan pertemuan tersebut dapat menghasilkan solusi yang memadai untuk memastikan keberlanjutan dari program pengembangbiakan kerbau rawa di wilayah Kaltim. ( ADV/ DPRDKALTIM )