portalbenuaetam.com, Jakarta – Dalam rangka puncak peringatan HUT Ke-79 TNI, lebih dari seribu prajurit dari matra darat, laut, dan udara menggelar unjuk kemampuan bertempur di hadapan Presiden Joko Widodo di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Sabtu. Berbagai demonstrasi, mulai dari terjun payung hingga bela diri militer, ditampilkan setelah upacara resmi yang dipimpin oleh Presiden Jokowi sebagai inspektur upacara.
Aksi terjun payung melibatkan 200 prajurit, termasuk enam prajurit wanita, dan menjadi sorotan utama. Mereka diterjunkan dari ketinggian antara 1.000 hingga 8.000 kaki, dengan narasi menjelaskan bahwa keterampilan ini kerap digunakan untuk operasi lintas udara, termasuk infiltrasi ke daerah musuh. Dalam kondisi angin yang kencang, para penerjun berhasil mendarat di titik yang telah ditentukan, memukau Presiden Jokowi dan para pejabat yang hadir.
Di antara tamu yang menyaksikan adalah Ibu Negara Iriana Joko Widodo, cucu Presiden Jan Ethes, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, bersama dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.
Puncak dari aksi terjun payung ditandai dengan lima penerjun yang mengibarkan bendera dari tiga matra TNI, bendera Mabes TNI, serta bendera Merah Putih. Momen ini disaksikan dengan serius oleh para kepala staf TNI yang hadir di lokasi.
Setelah aksi terjun payung, sekitar 800 prajurit dari tiga matra TNI menunjukkan kemampuan bela diri militer di hadapan para penonton. Aksi ini diprakarsai oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan menampilkan pertarungan jarak dekat tanpa senjata.
Di sisi lain, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memamerkan kemampuan bertarung menggunakan drone dan perangkat pengacau sinyal (jammer) dalam skenario serangan drone terhadap pejabat VVIP. Prajurit TNI menunjukkan ketangkasan mereka dengan menggunakan perangkat anti-drone yang diangkut oleh kendaraan taktis buatan dalam negeri, Maung, untuk melindungi keselamatan pejabat negara.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan militer, tetapi juga memperkuat rasa kebanggaan dan patriotisme di kalangan masyarakat.